Kamis, 25 Juli 2013

Cara mengurangi pupuk kimia pada padi

Cara mengurangi pupuk kimia pada padi dengan hasil panen meningkat
Saya mencoba ke tanaman padi varietas Ciherang dengan luas lahan 3000 m2  dan tanaman padi tersebut saya bandingkan dengan tanaman milik tetangga dengan varietas dan luas yang hampir sama. Produk NASA yang saya gunakan diantaranya Super NASA, POC NASA, Hormonik, AERO 810 (Perekat, perata & Pembasah) serta untuk pengendali hama dan penyakit saya menggunakan PESTONA
Saat menggunakan produk-produk dan NASA ternyata banyak mengalami peningkatan, tanaman padi pertumbuhannya Iebih cepat, waktu panen juga Iebih singkat serta jumlah anakan pun Iebih banyak berkisar 25 – 35 anakan, sedangkan yang tanpa menggunakan  produkNASA hanyasekitar l7-20 anakan saja.
Cara menggunakan produk-produk NASA yaitu : 3 hari sebelum tanam saya berikan 1 botol Super NASA dengan dicampur SP-36 dan PONSKA kemudian ditebar merata ke lahan sebagai pupuk dasar. Untuk penggunaan POC NASA, Hormonik dan AERO 810 saya semprotkan pada pagi hari saat padi berumur 15 hari, 25 hari dan 35 hari. Dosis yang saya berikan yaitu : POC NASA 4-5 tutup + Hormonik 1-2 tutup + AERO 810 sebanyak 1 tutup untuk ukuran 1 tangki (15 liter). Sedangkan untuk pengendalian hama dan penyakitnya saya gunakan PESTONA dengan dosis 7 tutup/tangki ditambah AERO 810 sebanyak 1 tutup yang saya sempnotkan pada sore harinya.
Banyak keuntungan setelah saya menggunakan pnoduk NASA selain keuntungan seperti diatas, keuntungan lain diantaranya adalah bulir padi (buahnya) Iebih padat dan bernas. Selain itu penggunaan pupuk makro (khususnya Ureä)saya kurangi sekitar 25% dari biasanya. Penggunaan pupuk Urea biasanya menghabiskan 100 Kg, setelah menggunakan produk NASA menjadi 75 Kg saja. Sedangkan pupük TSP saya menggunakan 50 Kg dan 25 Kg PONSKA, pupuk KCI hanya menggunakan 25 Kg. Alhasil setelah saya menggunakan tambahan produk NASA hasilnya benar-benar menggembirakan. Jumlah panen dan kualitas gabah jauh lebih tinggi walaupun saya tanam padi di lahan yang kurang air (umumnya di wilayah Kabupaten Sumenep Madura/tadah hujan).
Sebelum saya menggunakan produk NASA pada luas lahan tersebut hanya mendapatkan 1,2 ton/3000 m2, tetapi setelah saya menggunakan produk NASA hasilnya meningkat menjadi 1,8 ton/3000 m2. Mengingat jumlah peningkatan hasil tersebut yang cukup tinggi (untuk lahan tadah hujan) saya memiliki keyakinan bila saja di lahan yang sistem pengairannya cukup baik maka dapat dipastikan hasilnya akan jauh lebih tinggi. Sebagai gambaran analisa ekonomi yang sederhana sebagai berikut:
          Penghematan Urea Rp. 30.000
          Penghematan PONSKA Rp. 43.750
          Penghematan TSP Rp. 42.500
          Penghematan Kcl Rp. 62.500
          Total mengurangi pupuk kimia (Makro) Rp. 178.750,-
Dan pemakaian produk NASA sebanyak 2 botol POC NASA, 2 botol Hormonik, 1 botol Super NASA, 1 botol AERO 810 dan 1 botol PESTONA, jika diuangkan di daerah Madura ini adalah sebanyak Rp. 204.000. Sedangkan untuk total produksi setelah menggunakan produk NASA sebanyak 1,8 ton/3000 m2, jika harga gabah 1 Kg saja Rp. 2.100; maka Rp. 2.100 x 1,8 ton = Rp. 3.780.000. Sedangkan sebelum saya menggunakan NASA hanya mendapatkan 1,2ton/3000 m2, maka Rp. 2.l00 x 1,2 ton = Rp. 2.520.000. Jadi dan analisa tersebut diatas ada selisih sebesar Rp. 1.260.000 dengan menggunakan produk NASA. Ternyata dengan menggunakan produk NASA hasil panen padi berlipat ganda. NASA memang OKE ....!!!

Gunakan Produk NASA Panen Padi Berlipat Dan Hasil Rp. 2.520.000 Menjadi Rp. 3.780.000
Rasyidi (Petani Padi)
Kec. Lenteng, Kab. Sumenep, Madura - Jawa Timur 


Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi: