meningkatkan panen padi
Memacu Panen Padi 13,6
Ton/Ha dengan Gizi Lengkap
“Wah,belum pernah saya panen sebanyak ini.”Begitu
komentar Pak Solikhin, petani padi di desa Karang Randu, Pecangaan, Jepara, Jawa
Tengah ketika karung terakhir selesai ditimbang. Panen kali ini memang tidak seperti
biasanya. Bagaimana tidak, Pak Solikhin dan petani-petani di desa Karang
Randu, rata-rata hanya panen 6-7 Ton/Ha gabah kering panen, sementara sawah Pak
Solikhin bisa meningkatkan panen padi mencapai 13,6 Ton/ Ha, meningkat 2 kali lipat dari biasanya. Hal
ini diakui pula oleh Pak Indama dan Pak Suswanto, yang ikut serta pada proses
pemanenan dan penimbangan padi.
Kenaikan hasil panen ini termasuk mengejutkan. Karena
ketika berumur sekitar 25 hari dan 31 hari sempat terendam banjir karena luapan
air sungai, tanaman padi hanya kelihatan pucuknya saja, jadi diperkirakan tidak
akan menghasilkan panen maksimal.
Hasil panen sebanyak itu, diakui Pak Solikhin karena
faktor ketidak sengajaan. Ketika itu Pak Solikhin terlambat membeli pupuk
kimia/makro, karena stok telah banyak diborong oleh petani-petani lain yang
menanam pada waktu yang bersamaan,sehingga hanya mendapat jatah sedikit. Ketika
dalam posisi kebingungan kekurangan pupuk,datang kawan lama yang menawarkan
Pupuk Organik Padat yang bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia/makro,dan Pupuk
Organik Cair serta Hormon untuk penyemprotan.Pada awalnya,Pak Solikhin masih
ragu karena yang ditawarkan adalah produk baru dan belum pernah mencoba. Tapi
karena desakan kawan tersebut maka Pak Solikhin memberanikan diri untuk mencoba
untuk luasan 1 Ha dari 4,5 Ha lahan miliknya.
Pada awalnya Pak Solikhin melakukan perendaman benih
dengan menggunakan Hormon tersebut,yang mengandung Sitokinin,Auksin dan
Giberelin,terutama sangat bagus untuk mempercepat tunas.Sebagai pupuk dasar
pupuk kimia/makro dicampur dengan Pupuk Organik Padat.Lalu pupuk kedua
diberikan pada umur 35 hari.Untuk penyemprotan menggunakan Pupuk Organik Cair
dicampur dengan ZPT,dan penambahan perekat,perata dan pembasah sebagai
antisipasi terhadap hujan.Penyemprotan dilakukan umur 15,25,35,dan 45 hari.
Belakangan Pak Solikhin baru paham bahwa,walaupun tanpa
sengaja tapi justru pupuk yang diberikan ternyata memenuhi azas berimbang dan
seimbang,artinya berimbang dalam hal unsur-unsur gizi yang diberikan ke tanah
dan tanaman,serta seimbang antara penggunaan pupuk kimia/makro dengan pupuk
organik/mikro.
TANAH JADI GEMBUR
Selain meningkatkan panen padi, Pak Solikhin juga menjumpaikan kondisi tanah di sawahnya jauh lebih
gembur. ”Tanah disini rata-rata sudah keras, tapi saya heran kok setelah pakai
Pupuk Organik Padat ini, tanah saya kok jadi lebih gembur ya”demikian ujar Pak
Solikhin. ”Matun (menyiangi rumput-red) jadi lebih enak ”Kondisi tanah jadi lebih
gembur karena adanya Asam Humat Fulvat yang terkandung dalam Pupuk Organik
Padat. Selain itu Asam Humat Fulvat juga mampu mengolah kembali pupuk
kimia/makro yang mengendap di dalam tanah, sehingga bisa jauh menghemat
penggunaan Pupuk Kimia/Makro.
Selain itu, yang bisa diamati ternyata anakan jauh lebih
banyak, bisa mencapai 40-67 anakan, daun lebih segar dan lebar, daun padi tetap
hijau meski padi telah menguning, malai padi lebih panjang dan padat
berisi, rata-rata per-malai berisi 180-215 bulir padi. Hal ini bisa
dimaklumi, karena dengan penggunaan Pupuk Organik Padat maka kebutuhan gizi
tanaman akan lebih terpenuhi. Selama ini petani hanya menggunakan Pupuk
Kimia/Makro saja yang hanya mengandung 3-4 unsur gizi saja. Sementara Pupuk
Organik Padat yang dipakai Pak Solikhin mengandung lebih dari 20 macam
gizi/nutrisi yang dibutuhkan tanaman dan juga hormon-hormon perangsang tumbuh.
TAMBAHAN KEUNTUNGAN
Dilihat dari sisi
ekonomis, dengan hasil panen sebanyak itu tentu sangat menguntungkan, mengingat
penggunaan Pupuk Kimia/Makro sangat dikurangi. Hasil panen tersebut dijual ke
tengkulak dengan harga Rp 2.400/kg. Panen biasanya 6000 Kg X Rp 2.400 = Rp
14.400.000, setelah pakai Pupuk Organik 13.600 Kg X Rp 2.400 = Rp
32.640.000. Berarti tambahan keuntungan Pak Solikhin Rp 32.640.000-Rp 14.400.000
= Rp 18.240.000. Anggap saja tambahan keuntungan bersih Rp 15.000.000 per-Ha, tentu
hal ini sangat menguntungkan dan mampu meningkatkan panen padi serta kesejahteraan petani meningkat. Andai
saja semua petani bisa merasakan hal yang sama. "INDONESIA PASTI LEBIH MAKMUR" dan tanpa import beras dari negara lain.
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi: