Selasa, 16 Juli 2013

Cara Meningkatkan Panen Padi

Cara Meningkatkan Panen Padi
Bapak H. Ali Suyitno adalah kepala Desa Pesantren di kecamatan Tambak Banyumas. la telah melakukan ujicoba produk pertanian NASA pada tanaman padi yang kini dipanen dengan hasil luar biasa. Team NASA bertemu dan menyempatkan diri untuk mewawancarainya.
Saya melakukan ujicoba dengan luas lahan 0,5 hektar. Masa panen umur 103 hari, hasil untuk ukuran lahan 2 x 2 m2 atau 4 m2 menghasilkan 6 kg padi basah, jadi untuk 1 m2 menghasilkan 1,5 kg, secara matematis 10.000 m2 atau 1 hektar menghasilkan 15 ton gabah basah. Jadi luas lahan 0,5 hektar menghasilkan 7,5 ton gabah basah. Untuk menghasilkan gabah kering biasanya gabah mengalami penyusutan 20 - 25% atau menghasilkan 12 ton/ ha atau 6 ton/0,5 ha. Panen ujicoba ini disaksikan beberapa kelompok tani dan pihak dinas pertanian terkait.
Awal perlakuan pada benih padi, yakni benih padi direndam POC NASA sehari semalam. Setelah itu disemai selama 22 hari, kemudian saya cabut dan ditanam dilahan. Saya menggunakan Super NASA, POC NASA dan Hormonik. Super NASA saya berikan 1 botol setiap 1000 m2,jadi untuk luas lahan 0,5 ha menghabiskan 5 botol. Carapemberiannya, saya siram secara merata pada lahan, pada saat awal olah lahan. Untuk aplikasi dengan cara penyemprotan, saya lakukan menggunakan POC NASA dosis 50 cc + Hormonik 30 cc. Penyemprotan saya lakukan setelah benih padi ditanam dilahan pada umur 7 hari, 21 hari dan 45 hari. Pupuk makro yang saya gunakan ; Urea tablet sebanyak 100 kg dan NPK sebanyak 120 kg. Sebelum saya menggunakan produk pertanian NASA, lahan ini biasanya menghasilkan 4 ton gabah basah, setelah menggunakan produk pertanian NASA mencapai 7,5 ton gabah basah. LUAR BIASA II Untuk perhitungan sewa lahan saya mengeluarkan biaya Rp. 3.000.000, untuk benih, olah lahan dan tenaga kerja sebanyak Rp. 1.500.000, pupuk urea tablet sebanyak Rp.150.000, NPK majemuk Rp.210.000 dan untuk pembelian produk pertanian NASA sebesar Rp. 600.000,-
Dengan perhitungan biaya pengeluaran dan pendapatan/hasil panen, ternyata hasilnya menguntungkan, dahulu luas lahan 0,5 ha mendapatkan 4 ton sekarang menjadi 7,5 ton. Kalau diuangkan, jika asumsi gabah per kg harga Rp. 1000, maka 4 ton = Rp. 4.000.000,-. Sedangkan hasil panen 7,5 ton = Rp. 7.500.000,- jadi ada selisih tambahan pendapatan ; 3.500.000/0,5 ha. Jika luas lahan 1 ha maka mendapatkan selisih tambahan sebanyak Rp. 7.000.000,-.Ini merupakan hasil yang luar biasa bagus......!!!
Petani : H. Ali Suyitno (Kepala Desa)
Desa Pesantren, Kee. Tambak,Kab. Banyumas Jawa Tengah


  Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi: