• Hama
putih (Nymphula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik
yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian:
(1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR atau Pestona • •Padi Thrips (Thrips oryzae)
(1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR atau Pestona • •Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai
kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian: BVR atau Pestona.
• Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat
(Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan
Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N.
impicticep).
Merusak dengan
cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: tanaman
padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman
yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian:
(1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah;
(2) penyemprotan BVR
(1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah;
(2) penyemprotan BVR
• Walang sangit
(Leptocoriza acuta)
Menyerang buah
padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti
berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas
isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian:
(1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba;
(2) penyemprotan BVR atau PESTONA
(1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba;
(2) penyemprotan BVR atau PESTONA
• Kepik hijau
(Nezara viridula)
Menyerang batang
dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi
yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian:
mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA
• Penggerek
batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata),
kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia
inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu,
kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang
kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama "sundep" dan pada
tanaman bunting (pengisian biji) disebut "beluk".
Pengendalian:
(1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami;
(2) menggunakan BVR atau PESTONA
Pengendalian:
(1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami;
(2) menggunakan BVR atau PESTONA
• Burung
Menyerang
menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir
dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
• Penyakit Bercak
daun coklat
Penyebab: jamur
Helmintosporium oryzae.
Gejala: menyerang
pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji
berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji
kecambah busuk dan kecambah mati.
Pengendalian: merendam benih di air hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
Pengendalian: merendam benih di air hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
• Penyakit Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun,
buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan
cabang di dekat pangkal malai membusuk.
Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
Pengendalian:
(1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir;
(2) pemberian GLIO di awal tanam
Pengendalian:
(1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir;
(2) pemberian GLIO di awal tanam
• Busuk pelepah daun
Penyebab: jamur Rhizoctonia sp. Gejala: menyerang daun dan
pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan
mutu gabah menurun.
Pengendalian:
(1) menanam padi tahan penyakit
(2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan
Pengendalian:
(1) menanam padi tahan penyakit
(2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan
• Penyakit Fusarium
Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang
malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk.
Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan
disebari GLIO di lahan
•Penyakit kresek/hawar daun
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala:
menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun,
garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati.
Pengendalian:
(1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan;
(2) pengendalian diawal dengan GLIO
(1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan;
(2) pengendalian diawal dengan GLIO
• Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata
lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit,
berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan
banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan
memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.
• Penyakit tungro
Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau
Nephotettix impicticeps. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan
tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang,
pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi. Pengendalian: menanam padi
tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan
mengendalikan vektor virus dengan BVR.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan
hubungi: