Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi:
HP / sMs / WhatsApp : 0878 3684 3355 atau Pin BBM (click)Rabu, 09 Juli 2014
pupuk organik kualitas tinggi
pupuk organik kualitas tinggi
Kamis, 31 Oktober 2013
Benih padi
Benih padi yang unggul
sangat penting sekali bagi kita karena benih merupakan faktor utama dan penentu
keberhasilan budidaya kita. Bagaimanapun baiknya perawatan tanaman yang kita
lakukan tidak akan ada gunanya jika benih padi yang kita gunakan sangat jelek.
Kini sangat banyak benih
padi yang beredar di pasaran, namun apakah semuanya mempunyai kualitas yang
baik? Seringkali kita menemukan kejadian walaupun benih yang kita gunakan
tersebut telah bersertifikat dan berlabel namun setelah kita tanam hasilnya
kurang memuaskan. Yah, namanya juga jaman sekarang apa saja bisa dicurangin apalagi
proyek benih. Wuih....waspadalah.....
Langkah yang utama untuk
membuat benih padi yang unggul adalah kita harus memiliki benih padi berlabel putih, benih dengan label putih bisa
kita dapatkan di balai benih padi setempat.
Seandainya kita kesulitan mendapatkan benih berlabel putih kita bisa
juga menggunakan benih yang berlabel ungu. Benih berlabel ungu bisa kita
dapatkan di kios-kios pertanian. Kebutuhan benih sekitar 25 Kg untuk lahan 1
ha.
Langkah yang kedua kita
siapkan lahan untuk menanam padi tersebut. Lahan harus terisolasi dengan
tanaman padi yang lain agar kemurniannya terjaga. Jarak antar lahan dan tanaman
padi yang lain minimal 10 m. Atau paling enak kalau kita menanamnya berbeda
waktu dengan tanaman padi yang lain. Terserah saja caranya yang penting jangan
sampai waktu pembungaannya sama.
Sebelum benih label putih/
ungu kita semai, sebaiknya kita seleksi
dulu dengan menggunakan air garam/ air abu. Gunakan benih yang terendam dan
jangan gunakan benih yang mengapung. Rendam dengan air bersih ditambah pupuk organik
cair NASA selama 24 jam dan tiriskan selama 24 jam pula. Namun jika calon akar
belum ada 0,5 cm pemeraman bisa diperlama 24 jam lagi.
Lahan pesemaian kita siapkan seperti biasa dengan luas kurang lebih 20 %
dari luas lahan. Cara pembuatan bibit seperti padi biasa, hanya yang harus
diperhatikan adalah saat bibit padi umur 1 minggu sebaiknya semprot Pupuk
Organik Cair NASA + HORMONIK + pestisida organik PESTONA secukupnya. Dan saat
bibit satu minggu menjelang tanam
sebaiknya kita aplikasi pestisida organik BVR dan CORRIN, agar saat penanaman
nanti tidak ada hama dan penyakit yang terbawa ke pertanaman.
Pada saat pengolahan tanah luku garu sebaiknya ditaburi Dolomit ditambah pupuk organik padat SUPERNASA dan
Phospat (TSP atau SP-36).
Cara penanaman benih padi unggul yang baik adalah harus memperhatikan jarak
tanam, yaitu jangan kurang dari 22 cm. Dan gunakan sistem tanam legowo 2 : 1
atau maksimal 4:1. Tanam harus umur
muda, kurang dari 18 hss (hari setelah semai). Saat penanaman jangan terlalu
dalam. Gunakan cara tanam jiwir 2-3 batang per lubang. Inilah kunci untuk
meningkatkan produksi benih padi unggul.
Dalam pemeliharaan yang paling penting adalah pengairan yang berselang,
yaitu pemberian air dan buang air sampai tanah agak mengering. Tanaman jangan
selalu direndam air. Pemupukan gunakan NPK 300 kg/ ha dan tambahkan urea 100
kg/ha atau sesuaikan kebutuhan dengan menggunakan bagan warna daun. Pemupukan bisa diberikan 2 kali ataupun 3
kali. Penyemprotan Pupuk Organik Cair NASA dan HORMONIK atau GREENSTAR tiap 1-2
minggu sekali dan bisa dicampur dengan pestisida organik seperti PESTONA, BVR
dan CORRIN.
Ketika tanaman benih padi unggul telah berbuah maka perlu dilakukan
penyortiran, hal ini berguna untuk meningkatkan kemurnian benih. Penyortiran
dilakukan dengan cara membuang/ memangkas bulir-bulir padi yang berbeda
varietasnya. Pemangkasan juga dilakukan terhadap jenis gulma yang sefamili
dengan padi.
Ada trik juga untuk memantapkan pengisian bulir, yaitu dengan cara
menambahkan pupuk NPK ditambah pupuk organik padat POWER NUTRITION ketika bulir
padi telah masak susu. Hal ini berfungsi untuk memperlama proses pengisian dan
memundurkan masa panen.
Pemanenan benih padi unggul dilakukan jangan bersamaan dengan tanaman padi
konsumsi. Hal ini bertujuan agar supaya benih tidak tercampur dengan benih
lain. Gunakan
sabit yang bergerigi dan taruh potongan malai pada terpal atau karung bekas. Pemanenan dilakukan saat padi menguning sekitar 90 %.
Penjemuran calon benih padi
unggul sebaiknya tidak dilakukan
dilantai jemur, tapi harus diberi alas terpal atau anyaman bambu. Penjemuran
sebaikknya dilakukan saat pagi hari sekitar jam 07.00 sampai jam 10.00 dan sore
hari sekitar jam 14.30 sampai jam 17.00. Keringkan sampai kadar air sekitar
14-12 %. Sebelum digunakan untuk benih sebaiknya benih padi unggul dilakukan
stagnasi dulu (disimpan dalam karung) sekitar
1-2 minggu. Setelah proses stagnasi bibit padi unggul siap digunakan.
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi:
HP/ sMs / WhatsApp : 0878 3684 3355 atau Pin BBM (click)
HP/ sMs / WhatsApp : 0878 3684 3355 atau Pin BBM (click)
Rabu, 18 September 2013
Kandungan Pupuk Organik
Kandungan Pupuk Organik Nasa
Pupuk organik NASA telah
mendapatkan sertifikasi organik oleh Deptan dengan analisa lab Sucofindo.
Kandungan :
N 0.12%, P2O5 0.03%, K
0.31%, Ca 60.40 ppm, S 0.12%, Mg 16.88 ppm, Cl 0.29%, Mn 2.46 ppm, Fe 12.89
ppm, Cu <0.03 ppm, Zn 4.71 ppm, Na 0.15%, B 60.84 ppm, Si 0.01%, Co <0.05
ppm, Al 6.38 ppm, NaCl 0.98%, Se 0.11 ppm, As 0.11 ppm, Cr <0.06 ppm, Mo
<0.2 ppm, V <0.04 ppm, SO4 0.35%, C/N ratio 0.86%, ph 7.5, Lemak 0.44%,
Protein 0.72%
Kandungan Lain :
Asam-asam organik (Humat
0,01%, Vulvat, dll)
Zat Perangsang Tumbuh :
Auksin, Giberelin, Sitokinin.
PENGENALAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) NASA
Tujuan pengenalan Pupuk Organik Cair NASA adalah mengajak masyarakat petani
menuju suatu pertanian yang ekonomis, praktis dan ramah lingkungan.
EKONOMIS : Artinya petani
sangat diuntungkan secara ekonomi. Dari segi budidaya dapat dihemat, hasil
panen ditingkatkan dan kualitas panen ditingkatkan, sehingga harga panen lebih
baik, lebih berkualitas dan lebih berguna kalau dikonsumsi oleh orang yang
mengkonsumsi hasil pertanian. Ini maksudnya ekonomis. Jadi kalau dianalisa,
yang jelas petani lebih diuntungkan daripada tidak menggunakan teknologi NASA.
PRAKTIS Artinya teknologi yang disampaikan sangat praktis dan mudah, yaitu
hanya semprot dan siram. Itu teknologi yang sangat sederhana dan mudah
dilakukan. Petani yang sederhana sekalipun mampu melakukan, apalagi petani yang
luar biasa pintar (mungkin terdidik dari segi pertanian).
RAMAH LINGKUNGAN “: Artinya
teknologi yang dipakai NASA ini betul-betul organik dan tidak memberi efek
samping negatif, dari mulai lahan yang ditanami, tanaman yang ditanam, petani
yang menanam, sampai pada orang yang mengkonsumsi hasil pertanian tersebut.
Karena 100 % organik . KENAPA HAL INI PERLU DISAMPAIKAN ? Selama ini petani
kondisinya sudah sangat terpuruk. Hasil panennya menurun, harganya hancur,
harga pupuk meningkat, dan akhirnya petani menderita. Dan jeritan petani ini
siapa yang peduli ? Dan PT. NASA (meskipun masih kecil saai ini sudah
menggurita) mempunyai idealisme, visi dan misi untuk membantu petani.
PETANI DIAJAK BERPIKIR
SECARA SEDERHANA Misalnya: ada sebuah tanaman, untuk tumbuh membutuhkan makan
seperti halnya manusia tumbuh membutuhkan makanan. Kalau manusia makan tentu
ada nasi, sayuran dan sebagainya. Ahli gizi menyatakan 4 sehat 5 sempurna,
yaitu terdiri dari nasi dalam jumlah banyak, sayur-mayur, lauk pauk,
buah-buahan dan susu. Jika unsur tersebut dikonsumsi, maka manusia akan sehat
dan tumbuh dengan optimal. Begitu juga dengan tanaman membutuhkan makanan.
Sampai detik ini jumlah unsur yang dibutuhkan tanaman ada 90 unsur (didunia
pertanian namanya UNSUR HARA) yang diambil dari tanah. Dari 90 unsur hara
tersebut, 13 unsur hara wajib ada. Kalau tidak ada satu saja, maka tanaman ini
akan menghadapi masalah. Tanaman akan protes. Protesnya tanaman yaitu:
1) Daunnya menguning
2) Mudah terserang penyakit
3) Hasilnya menurun (tidak produktif)
4). Tumbuh kerdil
5) Mati Hal ini disebabkan kekuarangan unsur hara.
1) Daunnya menguning
2) Mudah terserang penyakit
3) Hasilnya menurun (tidak produktif)
4). Tumbuh kerdil
5) Mati Hal ini disebabkan kekuarangan unsur hara.
Ke 13 unsur hara ini di
dunia pertanian namanya 13 UNSUR HARA ESENSIAL yang terbagi menjadi 2 kelompok,
yaitu:
Kelompok Unsur Hara Makro
atau dinamakan sebagai nasinya tanaman (ada 6 unsur).
Kelompok Unsur Hara Mikro
atau dinamakan lauk pauknya tanaman (ada 7 unsur). Makro artinya besar
(dibutuhan dalam jumlah yang banyak) Mikro artinya kecil (dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit, tetapi wajib ada). Ibarat sebuah mobil yang bannya banyak
adalah unsur hara makro (atau nasinya tanaman), sedangkan setir yang jumlahnya
hanya satu (sedikit) adalah unsur hara mikro (atau lauk pauknya tanaman).
Nasinya tanaman ada 6 unsur
:
Urea (N) kandungan
Nitrogennya tinggi (46 %)
Pospat (P) = TSP dari batuan
pospat C2o5. Kandungan pospatnya 36 %, maka disebut SP36
Kalium (KCL)
Kalsium (dijumpai pada kapur
pertanian/dolomit)
Sulfur (belerang)
Magnesium, Keenam unsur ini
adalah nasinya tanaman yang dibutuhkan tanaman (dalam jumlah banyak), maka
disebut unsur hara makro.
Sedangkan lauk pauknya itu
ada 7 unsur antara lain Fe, Na, Br, Mg, Zn disebut unsur hara mikro. Unsur hara
mikro ini terdapat pada pupuk organik. Pupuk organik yang selama ini dikenal
petani adalah pupuk kandang dan pupuk kompos. Ini adalah fakta, bahwa tanaman
membutuhkan lauk pauk dan nasi, dimana kalau kita menginginkan hasil panen yang
luar biasa maka kedua unsur tersebut harus cukup.
SEJARAH; Sebelum tahun 1969
petani belum mengenal adanya pupuk Urea, Tsp, Kcl. Petani hanya mengenal pupuk
kandang dan kompos (yang notabene kaya akan lauk pauk tetapi sedikit nasi ).
Sehingga lahan pertanian di Indonesia sebelum tahun 1969 kaya raya lauk pauk
tetapi miskin nasi. Sehingga produksi rata-rata 5 ton perhektar padi. Pada
tahun 1969 petani mulai dikenalkan Program Inmas dan Bimas dengan Panca Usaha
Tani, ada pestisida, pupuk, benih dan seterusnya. Pad waktu dikenalkan dengan
yang namanya urea, Tsp, Kcl (yang notabene adalah nasinya tanaman) sangat susah
bagi petani untuk percaya, karena telah terbiasa menggunakan pupuk kandang dan
kompos. Di samping itu belum ada yang mencoba dan membuktikan. Tetapi begitu
ada 1 – 2 orang yang mencoba dan hasilnya luar biasa (misalnya dari 5 ton
perhektar menjadi 9 ton perhektar), petani akhirnya mulai beramai-ramai memakai
pupuk tersebut.
PERUBAHAN BUDAYA PEMUPUKAN ;
Ketika hasil panen meningkat dari 5 ton menjadi 9 ton, petani tidak menyadari
telah terjadi perubahan budaya pemupukan. Petani menganggap pupuk kandang dan
pupuk kompos ternyata kalah bagus dengan pupuk pabrik (urea, tsp, kcl).
Besoknya setelah panen, petani menanam lagi, hasilnya 8 – 8,5 ton perhektar,
itupun dikatakan bagus (meskipun terjadi penurunan per-kwintal. Terjadi
penurunan per-kwintal tidak kelihatan. Petani tidak sadar kalau terjadi
penurunan per-kwintal. Kalau sejak tahun 1969-2003 sudah berapa lama + 35 tahun. Kalau 1 tahun petani tanam 3 kali, berarti sudah 105 x tanam. Kalau
dikalikan penurunan per-kwintal, terjadi penurunan 5,1 ton. Kalau yang tadinya 9
ton perhektar turun menjadi 4 ton perhektar, bahkan di bawah garis produksi
pada tahun 1969. Celakanya lagi penggunaan pupuk pabrik tidak diimbangi dengan
pupuk organik, berarti tanah susah terurai akhirnya tertingal di lahan.
Residu-residu pupuk pabrik ini akan membuat tanah menjadi keras dan bantat.
Kalau dulu tahun 1969, kita masuk ke sawah mungkin selutut dalamnya. Tetapi
sekarang barangkali hanya setinggi mata kakai. Tanah keras ini susah ditembus
oleh akar. Perkembangan akar (airasi=pernapasan) bisa terganggu, karena akar
susah berkembang akibat tanah keras. Padahal akar itu ibaratnya mulutnya
tanaman. Mulut itu dibumpet, lubang tempat masuknya makanan Cuma sedikit.
Kira-kira bisa produktif apa tidak ? Tentu kurang produksinya.Kemudian karena
sifatnya yang kurang organik atau tidak organik, terkadang membuat mikro
organisme yang menguntungkan menjadi susah berkembang. Di lahan sawah sekarang
jarang ditemukan cacing.
KONDISI TANAH TERBALIK;
Kalau dulu sebelum tahun 1999 itu hanya lauk pauk tetapi miskin nasi, sekarang
terbalik, hanya kaya nasi tetapi miskin lauk pauk. Itu yang terjadi. Bahkan di
harian Kompas edisi September tahun 2000 mengatakan 8 % lahan pertanian
Indonesia mengalami pemiskinan unsur hara mikro atau pemiskinan lauk pauk.
Petani kalau menanam pupuknya apa ? Tentunya Urea Tsp, Kcl (berarti petani
hanya memberi nasi). Nasi saja tidak komplit. Seharusnya nasinya ada 6 unsur,
yaitu Urea, Tsp, Kcl, Za (diambil sulfurnya), Kapur (diambil kalsiumnya), pupuk
grenbat (diambil Magnesiumnya). Kalau anak kecil lahir hanya diberi nasi saja,
kira-kira bisa sehat apa tidak ? Tentunya tidak sehat. Itu hanya karbohidrat
untuk tenaga, tetapi zat pembangunnya tidak ada. Proteinnya hamper tidak ada.
Vitamin sebagai katalisator tubuh juga tidak ada. Mineral dan sebagainya
sedikit sekali. Ibarat seperti itu sama dengan tanaman. Pemakaian pupuk pabrik
saja tanpa diimbangi pupuk organic tidak akan pernah mencapai 10 ton perhektar
padi, bahkan akan terus menurun. Percayalah !! Kami tidak jual POC NASA
pertama-tama, tetapi mengajak petani kembali ke ramah lingkungan (jangan hanya
menggunakan pupuk pabrik saja). Pupk pabrik penting, Cuma harus dimbangi dengan
pemakaian pupuk organik. ANJURAN PEMERINTAH Pemerintah melalui dinas pertanian
ingin menyarankan kepada petani supaya mengembalikan kesuburan tanah seperti
tahun 1969. Caranya adalah petani harus memupuk lahannya 20-40 ton perhektar
setiap masa tanam. Kira-kira sanggupkah petani ? Kami sepakat sekali anjuranya
luar biasa bagus, tetapi susah dilaksanakan oleh petani. Jangankan 20-40 ton
perhektar, barangkali 5 ton saja sudah susah mendpatkan pupuk kandangnya.
Kotoran sapinya mau cari dimana ? Kotoran kambingnya mau cari dimana ? Kotoran
ayamnya mau cari dimana ? Anjuran pemerintah bagus tetapi tanpa adanya solusi.
KUALITAS PUPUK KANDANG DAN
KELEMAHANNYA; Tidak ada yang mampu mengalahkan kualitas pupuk kandang karena
buatan Tuhan. Tetapi bukan berarti pupuk kandang tidak punya kelemahan. Banyak
kelemahannya, secara kualitas sebagai pupuk yang terbaik, tetapi secara teknis
kadangkala banyak kelemahannya. Coba dibayangkan pupuk kandang dari kandang
ternak mungkin harganya Rp. 100.000,- per truk, tetapi tida mungkin kotoran
(pupuk kandang) itu naik sendiri ke truk. Ini harus memakai tenaga orang yang
mengangkut (memanggul) ke truk. Ini perlu ongkos. Dari kandang sampai ke lahan
misalnya jaraknya 20-30 km perlu transport. Ini juga perlu ongkos. Dan tidak
mungkin alat transport langsung terjun ke lahan. Ternyata hars butuh orang yang
mengangkat lagi. Ini juga perlu ongkos lagi. Sehingga secara ekonomi hal ini
kurang menguntungkan. Terlalu tinggi ongkosnya buat petani. Di samping itu
keseragaman bongkahan pupuk kandang unsur haranya tidak sama, juga makanan yang
di konsumsi oleh ternak itu juga tidak sama. Kalau ternak itu memakan makanan
yang bergizi, kotoran yang dihasilkan itu juga luar biasa bagus. Nah kalau
misalnya ternak Cuma diberi bongkahan ketela saja, tentunya ternak akan kurus,
sehingga kotoran yang keluar juga tidak bagus. Pupuk kandang juga juga membawa
bibit penyakit. Banyak sekali penyakit yang ditularkan dari sapi yang dilepas.
Sapi itu mengkonsumsi rumput liar (biji-bijian bakal tumbuhnya rumput). Ini
tidak tercerna oleh usus, akhirnya keluar lagi dan ketika digunakan sebagai
pupuk akhirnya tumbuh gulma dan padi secara bersamaan. Tetapi secara kualitas apapun
yang terjadi, suka atau tidak suka, pupuk kandang adalah pupuk yang terbaik,
terlepas dari segala kelemahannya.
ILMUWAN PT. NASA;
Keprihatinan ini mengelitik hati ilmuwan NASA Ir. Sumarno. Keprihatinan
kekurangan unsur hara mikro jelas butuh disuplai pupuk kandang dalam jumlah
yang banyak, tetapi tidak mungkin. Akhirnya Ir. Sumarno (dalam penelitian
selama 15 tahun) menemukan formula pupuk organik cair multiguna NASA. Kandungan
1 botol (0,5 liter) POC NASA setara dengan 0,5 ton pupuk kandang mikro (dalam
hal lauk pauk) bagi tanaman. Nasinya bagaimana ? Nasinya tetap ada, tetapi
tidak banyak. Sehingga POC NASA ini tetap memerlukan pupuk pabrik (Urea, Tsp,
Kcl) tetapi dosisnya boleh dikurangi sampai 25 -50 % sesuai anjuran pabrik
(bukan sesuai kebiasaaan petani). Kalau pakai standar kebiasaan petani bisa
repot. Kalau petani yang ekonominya agak bawah dosisnya sedikit masih dikurangi
lagi. Misal anjuran pabrik 100 kg, maka petani boleh memakai 75 kg. Jadi POC
NASA tetap memerlukan kerjasama dengan pupuk pabrik, sehingga tanaman disuplai
nasinya dari pupuk pabrik sedangkan lauknya dari POC NASA.
ASAM HUMAT FULFAT POC NASA ;
dilengkapi dengan yang namanya Asam Organik Humat Fulfat yang berfungsi
menguraikan sisa-sisa pupuk kimia di lahan yang menyebabkan tanah menjadi keras
(bantat) terutama Tsp (F2o5), sehingga bisa terurai. Lahan semakin lama makin
gembur dan ini bisa dikonsmsi oleh tanaman lagi. Mungkin saat ini petani
memupuk dengan Tsp belum berfungsi (sedikit dicerna oleh tanaman) tetapi
setelah diberi POC NASA diam-diam petani mempunyai tabungan di lahan yaitu
berupa Tsp yang bisa terserap lagi oleh tanaman. Ini juga meningkatkan senyawa
POLIFENOL di dalam tumbuhan. Kalau pada manusia adalah sel darah putih. Jadi
misalnya manusia terserang penyakit (misal influaensa) tubuh ini sudah punya
pertahanan (tentara yang melawan penyakit) namanya sel darah putih. Tanaman ini
juga punya sel darah putih, namanya senyawa Polifenol. Dengan diberi POC NASA
maka senyawa polifenol ditingkatkan, artinya daya tahan tubuh tanaman terhadap
penyakit menjadi meningkat.. Kemudian pupuk ini juga dilengkapi dengan Asam
amino, protein, mineral, multi vitamin dan sebagainya sehingga bersifat
multiguna. Selain untuk tanaman ini juga berfungsi untuk ternak (sapi, kambing,
unggas, ikan).
BUKTI PEMAKAIAN POC NASA;
Petani yang pernah mencoba POC NASA diberbagai daerah di Indonesia hasil
panennya meningkat (karena fungsinya ditambah), tidak mudah terserang penyakit
(karena daya tahan tubuh tanaman ditingkatkan) dan itu sudah banyak bukti (bisa
lihat di CD Pertanian) Bahkan di daerah tertantu sudah banyak yang mem-buktikan
menanam pada lahan yang sulit air. Air pada musim kemarau sulit diperoleh,
tetapi ada petani yang memakai POC NASA dan Hormonik disemprotkan ke padi,
ternyata mampu bertahan hidup bahkan sampai berbuah (meskipun tidak maksimal).
Ini menunjukkan kehebatan dari POC NASA dan Hormonik. Masih banyak bukti
lainnya, misalnya jagung, semangka, melon tembakau, bawang merah, dan
sebagainya. Bahkan POC NASA bisa digunakan pada tanaman di lahan pasir (hasil
riset di Pandan Simo). Kita dokumentasikan di CD sebetunya dari orang-orang
yang sudah membuktikan kehebatan produk NASA (jadi bukan sebuah rekayasa). Dan
POC NASA sebetulnya sudah dilengkapi dengan zat perangsang tumbuh. Ada sitokinin,
auksin, dan giberelin. Tanaman itu selain butuh air nutrisi, unsur hara,
oksigen, matahari juga memerlukan zat perangsang tumbuh. Tetapi jika petani
ingin memaksimalkan, POC NASA mempunyai hormon 100 % organik. Murni Organik.
Kalau petani mencari hormon murni yang organik, harganya tentu mahal. Tetapi
POC NASA ini bukan sintetis, melainkan betul-betul organik.
APLIKASI POC NASA;
Aplikasinya atau pemakaiannya mulai disiram pada tanaman, disemprot, bahkan
bisa untuk perendam benih padi. Padi yang mau kita tanam bakal buah kita rendam
dulu. Itu kalau manusia ibarat embrio (janin bayi yang ada diperut ibu). Janin
itu membutuhkan gizi waktu di perut. Benih padi yang mau ditanam direndam
dengan air POC NASA. Artinya embrio sudah diberi gizi. Insya Allah nanti waktu
dikecambahkan (ditebar) pertumbuhannya bisa seragam dan lebih cepat
pertumbuhannya. Silakan buktikan !! Jadi sejak dini sudah mulai diterapkan,
sejak lahan uritan, disemprotkan ke benih sampai pengolahan lahan yang mau
ditanam. Kemudian disemprot 3 kali pada umur 15, 25, 40 hari. Itu saja caranya.
Hasilnya akan berbeda.
APLIKASI HORMONIK; Kalau
hormonik lebih tepat disemprotkan. Satu tangki dosisnya ratarata 4 tutup botol
POC NASA + 1 tutup botol hormonik.Khusus yang ditambah hormonik bisa disemprotkan.
APLIKASI SUPERNASA; Kemudian kita juga punya SUPERNASA. Ini khusus untuk
pengolahan lahan, ini juga setara dengan 1 ton pupuk kandang /kg, hanya
kandungan makronya (nasinya) lebih tinggi. Sehingga kalau pengolahan lahan
memakai SUPER NASA, pupuk pabriknya boleh dikurangi sampai 50 %. Nasinya lebih
tinggi jika dibandingkan POC NASA, lauk pauknya setara dengan 1 ton pupuk
kandang. Kita juga punya Tambak Organik Nusantara. Ini khusus untuk tambak
(ikan) yang fugsinya: 1. Menciptakan pakan alami (plankton, zooplankton,
phytoplankton) dari ikan dan udang. Ini bisa ditumbuhkan secara alami dengan
baik dengan menggunakan TON. 2. Menyembuhkan lahan yang sudah kolusif oleh
limbah terutama daerah pantai (tambak) yang aliran airnya dari sungai. Sungai sekarang ini banyak dialiri banyak limbah
idustri, pestisida, dan sebagainya yang akhirnya bermuara sampai pantai dan
airnya disedot untuk tambak sehingga ikan dan udang banyak yang mati. Contoh di
daerah pekalongan. Disana banyak sekali pabrik batik yang kebanyakan limbahnya
dibuang kesungai. Akhirnya mengalir ke pantai dan air lautnya dipakai ke
tambak. Tambak disana rusak total. Kalau tebar bandeng 2 hari saja banyak yang
mati, apalagi udang yang lebih mudah sakit dibandingkan bandeng. Tetapi setelah
kita coba dengan menggunakan TON, ternyata udang yang ditebar mampu bertahan
sampai 50 % di lahan yang sangat kolusif. Ini membuktikan kerja dari TON. Dan
ini sudah banyak bukti petambak yang menggunakan TON terutama daerah Sulawesi
dan Gresik. Kemudian kita punya produk namanya Viterna (Vitamin untuk Ternak).
Ini sudah banyak bukti terutama sapid an ayam potong. Panen sebelum waktunya.
Jadi kalau biasanya 40 hari panen dengan mengunakan Viterna ternyata cukup 35
-37 hari. Sisa waktunya berapa kwintal dan berapa ton pakan yang dihemat. Bobot
ayam lebih berat. Kualitas ayam potong yang memakai NASA ternyata mendekati
ayam kampung. Pernah dicoba dibawa ke laboratorium UGM ternyata kandungan
kolesterolnya turun gajihnya turun tetapi proteinnya naik sampai 2 %. Sudah pernah
dibuktikan dengan cara memotong ayam potong yang menggunakan Viterna dan ayam
potong yang tidak menggunakan Viterna. Ternyata ayam potong yang menggunakan
Viterna mendekati ayam kampung. Selain itu kita mempunyai yang namanya perekat
Aero 810. Fungsinya supaya penggunaan seaktu menyemprot upuk lebih efektif
karena bisa merekat, menempel merata di daun terutama di musim hujan. Kalau mau
mencoba anda cari 2 gelas air dan cari daun yang tidak mudah basah. contohnya
daun papaya atau daunt alas. Kemudian masukkan jari anda di Aero 810 kemudian
dikucek di gelas yang isi air. kemudian ambil daun yang tidak mudah basah.
Masukkan ke gelas yang tanpa Aero. Ketika diangkat tetap kering. Tapi begitu
anda masukkan ke dalam gelas yang berisi Aero akan basah kuyub. Kita juga
mempunyai pestisida yang bersifat organik. contoh vitura dan virexi adalah
spesialis untuk ulat grayak. Ini adalah penyakit yang diberikan ke ulat.
Sebetulnya dulu di alam sudah ada tetapi karena disemprot pakai pestisida
beracun ikut mati. Ilmuwan NASA membudidayakan ini dan ketika disemprotkan maka
ulat itu akan terjangkiti penyakit yang susah disembuhkan. Ibarat manusia
terkena aids. Terutama virexi untuk petani bawang merah yang paling banyak
membutuhkan. Kemudian kita punya Gliocadium. Bagi petani bawang merah, petani
cabai, petani tomat yang paling ditakuti adalah penyakit layu. Penyebab layu
ini adalah jamur fusarium SP atau jamur psidomunas SP. Sebenarnya secara alami
sudah punya musuh namanya gliocadium. Ini juga jamur, tetapi karena petani menggunakan
pestisida kimia beracun, jamur ini mati. Yang tumbuh justru jamur yang
merugikan. Maka kalau petani menanam bawang merah, cabai maupun tomat, saat
pengolahan lahan sebelum tanam gliocadium wajib dipakai. Kalau petani pakai
gliocadium minimal tanaman petani bebas dari penyakit layu. Kenapa saat
pengolahan lahan, karena saat pengolahan lahan jamur ini akan tumbuh dan akan
mengeluarkan gliofirin. Gliofirin ini yang akan membasmi jamur fusarium atau
jamur psidomonas. Dia juga mengeluarkan yang namanya feridin. Feridin ini yang
akan membunuh bakteri yang tidak menguntungkan. Jadi ada anti biotiknya.
Sepertinya sudah hokum alam justru makhluk hidup yang merugikan yang tahan
terhadap pestisida beracun. Yang menguntungkan justru tidak tahan bahkan mati duluan.
Jangan dikira kalau ada cabai layu kemudian disemprot bukannya makin sembuh,
makin membudayakan layu lagi. Karena musuh alaminya mati disempprot. Kemudian
kita punya yang namanya Beuveria Basiana. ini spesialis untuk werwng. Ini juga
jamur. Disemprotkan disore hari. Ketika werwng itu hinggap atau makan daun padi
terkontaminasi dengan Beuveria Basiana hama itu akan diam tidak beraktifitas,
tidak mau makan 3 hari mati dan matinya kering karena diserap cairannya oleh
jamur ini. Dan ini tidak berbahaya bagi manusia. Kita juga mempunyai yang
namanya Pestona. Ini lebih bersifat sebagai pengendali hama. Disini sudah
terbukti di tanaman tembakau. Ini semua organik sehingga tidak merusak
lingkungan, tidak merusak petani, tidak merusak yang mengkonsumsi hasil pertanian.
Kalau memakai pestisida organik semua aman. Ada vcd yang kebetulan membuat
orang Yogya dpat penghargaan dari FaO (badan Pangan Dunia) judulnya
baying-bayang racun dan daerah yang diambil di Brebes. karena Brebes
betul-betul sarat dengan pestisida kimia beracun. Kita di bidang pertanian juga
menyediakan benih. Ada benih semangka non biji dan semangka biji, cabai (setara
lado), cabai keriting ck 10 (pakai mulsa), ck 11 (pakai mulsa), cabe besar
(daerah dingin), cabai sedang, kobis
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi:
Sabtu, 27 Juli 2013
Kresek, blast, jamur solusi padi
Kresek, blast, jamur solusi padi
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi:
Kamis, 25 Juli 2013
Cara mengurangi pupuk kimia pada padi
Cara mengurangi pupuk kimia pada padi dengan hasil panen meningkat
Saya mencoba ke tanaman padi varietas Ciherang dengan luas lahan 3000 m2 dan tanaman padi tersebut saya bandingkan
dengan tanaman milik tetangga dengan varietas dan luas yang hampir sama. Produk
NASA yang saya gunakan diantaranya Super NASA, POC NASA, Hormonik, AERO 810
(Perekat, perata & Pembasah) serta untuk pengendali hama dan penyakit saya
menggunakan PESTONA
Saat menggunakan produk-produk dan NASA ternyata banyak mengalami
peningkatan, tanaman padi pertumbuhannya Iebih cepat, waktu panen juga Iebih
singkat serta jumlah anakan pun Iebih banyak berkisar 25 – 35 anakan, sedangkan
yang tanpa menggunakan produkNASA
hanyasekitar l7-20 anakan saja.
Cara menggunakan produk-produk NASA yaitu : 3 hari sebelum tanam saya
berikan 1 botol Super NASA dengan dicampur SP-36 dan PONSKA kemudian ditebar
merata ke lahan sebagai pupuk dasar. Untuk penggunaan POC NASA, Hormonik dan
AERO 810 saya semprotkan pada pagi hari saat padi berumur 15 hari, 25 hari dan
35 hari. Dosis yang saya berikan yaitu : POC NASA 4-5 tutup + Hormonik 1-2
tutup + AERO 810 sebanyak 1 tutup untuk ukuran 1 tangki (15 liter). Sedangkan
untuk pengendalian hama dan penyakitnya saya gunakan PESTONA dengan dosis 7
tutup/tangki ditambah AERO 810 sebanyak 1 tutup yang saya sempnotkan pada sore
harinya.
Banyak keuntungan setelah saya menggunakan pnoduk NASA selain keuntungan
seperti diatas, keuntungan lain diantaranya adalah bulir padi (buahnya) Iebih
padat dan bernas. Selain itu penggunaan pupuk makro (khususnya Ureä)saya
kurangi sekitar 25% dari biasanya. Penggunaan pupuk Urea biasanya menghabiskan
100 Kg, setelah menggunakan produk NASA menjadi 75 Kg saja. Sedangkan pupük TSP
saya menggunakan 50 Kg dan 25 Kg PONSKA, pupuk KCI hanya menggunakan 25 Kg. Alhasil
setelah saya menggunakan tambahan produk NASA hasilnya benar-benar
menggembirakan. Jumlah panen dan kualitas gabah jauh lebih tinggi walaupun saya
tanam padi di lahan yang kurang air (umumnya di wilayah Kabupaten Sumenep
Madura/tadah hujan).
Sebelum saya menggunakan produk NASA pada luas lahan tersebut hanya
mendapatkan 1,2 ton/3000 m2, tetapi setelah saya menggunakan produk
NASA hasilnya meningkat menjadi 1,8 ton/3000 m2. Mengingat jumlah peningkatan hasil tersebut yang
cukup tinggi (untuk lahan tadah hujan) saya memiliki keyakinan bila saja di
lahan yang sistem pengairannya cukup baik maka dapat dipastikan hasilnya akan
jauh lebih tinggi. Sebagai gambaran analisa ekonomi yang sederhana sebagai berikut:
Penghematan Urea Rp. 30.000
Penghematan PONSKA Rp.
43.750
Penghematan TSP Rp. 42.500
Penghematan Kcl Rp. 62.500
Total mengurangi pupuk kimia (Makro)
Rp. 178.750,-
Dan pemakaian produk NASA sebanyak 2 botol POC NASA, 2 botol Hormonik, 1
botol Super NASA, 1 botol AERO 810 dan 1 botol PESTONA, jika diuangkan di
daerah Madura ini adalah sebanyak Rp. 204.000. Sedangkan untuk total produksi
setelah menggunakan produk NASA sebanyak 1,8 ton/3000 m2, jika harga
gabah 1 Kg saja Rp. 2.100; maka Rp. 2.100 x 1,8 ton = Rp. 3.780.000. Sedangkan
sebelum saya menggunakan NASA hanya mendapatkan 1,2ton/3000 m2, maka
Rp. 2.l00 x 1,2 ton = Rp. 2.520.000. Jadi dan analisa tersebut diatas ada
selisih sebesar Rp. 1.260.000 dengan menggunakan produk NASA. Ternyata dengan
menggunakan produk NASA hasil panen padi berlipat ganda. NASA memang OKE ....!!!
Gunakan Produk NASA Panen Padi Berlipat Dan Hasil Rp. 2.520.000 Menjadi Rp.
3.780.000
Rasyidi (Petani
Padi)
Kec. Lenteng, Kab.
Sumenep, Madura - Jawa Timur
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi:
Rabu, 24 Juli 2013
Penggerek Batang Padi
Penggerek Batang Padi (PBP) merupakan hama penting karena secara nyata
merusak malai sehingga mengurangi jumlah malai yang dapat dipanen atau dalam fase Vegetatif mematikan titik tumbuh
sehingga mengurangi jumlah anakan. Populasi Penggerek Batang Padi biasanya
meningkat menjelang berakhirnya musim hujan. Penggerek Batang Padi (PBP)
disebabkan oleh 4 jenis PBP, yaitu: PBP Kuning (Scirpophaga incertulas), PBP
Putih (S. lnnotata), PBP Bergaris (Chilo supressalis), dan PBP Merah jambu
(Sesamia inferens). Keempat jenis PBP ini mempunyai cara hidup dan gejala
kerusakan yang ditimbulkan hampir persis sama. Liang-liang gerek yang dibuat
larva (ulat) dapat memutuskan perjalanan air dan unsur hara dari akar sehingga
dapat melemahkan tanaman padi.
Kerusakan yang timbul tergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Pada fase
Vegetatif (Pembentukan batang, daun, dan anakan), maka daun tengah atau pucuk
tanaman mati karena titik tumbuhnya dimakan. Pucuk yang mati akan berwarna
coklat dan mudah dicabut. Gejala ini biasa disebut Sundep. Pada fase generatif
(pembentukan malai), maka malai akan mati karena pangkalnya dikerat oleh larva.
Malai yang mati akan tetap tegak, berwarna abu-abu putih dan bulir-bulirnya
hampa. Malai ini mudah dicabut dan pada pangkalnya terdapat bekas gigitan
larva. Gejala ini biasa disebut Beluk.
Cara pengendalian :
- Tanam jenis padi yang cepat dewasa
- Tanam secara serempak, selisih waktu tanam jangan melewati 3 -4 minggu
- Buang tunggul-tunggul jerami segera setelah panen dengan cara membenamkan
waktu Pengolahan tanah atau memotong tunggul tersebut persis di permukaan tanah.
- Hindari kelebihan pemakaian pupuk N (Urea, ZA)
- Buang bibit padi yang mengandung telur PBP sebelum penanaman
- Pembibitan, semprotkan Natural BVR sebagai pencegahan pada umur 7 - 10
hari.
- Semprotkan BVR / PESTONA pada umur 10 - 15 hari setelah tanam dan setiap
1 - 2 minggu sekali diselang seling.
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi:
Selasa, 23 Juli 2013
Kualitas Pupuk Organik
Kualitas Pupuk Organik
Pupuk organik yang teruji dilahan pasir berbagai komoditi.
Pupuk organik yang teruji dilahan pasir berbagai komoditi.
Pemesanan Pupuk dan Obat Hama Penyakit Padi, silahkan hubungi:
Langganan:
Postingan (Atom)